Selasa, 01 September 2009

Ir. Soekarno

Ir. Soekarno
Soekarno

Masa jabatan
17 Agustus 194512 Maret 1967(21 tahun)
Wakil Presiden Mohammad Hatta
Pendahulu Tidak ada, jabatan baru
Pengganti Soeharto

Lahir 1 Juni 1901
Blitar, Jawa Timur
Meninggal 21 Juni 1970 (umur 69)
Jakarta
Kebangsaan Indonesia
Partai politik PNI
Suami/Istri Oetari (1921-1923),
Inggit Garnasih (1923-1943),
Fatmawati (1943-1956),
Hartini (1952-1970),
Kartini Manoppo (1959-1968),
Ratna Sari Dewi (1962-1970),
Haryati (1963-1966),
Yurike Sanger (1964-1968),
Kartini Manoppo,
Heldy Djafar (1966-1969)
Anak Guntur Soekarnoputra,
Megawati Soekarnoputri,
Rachmawati Soekarnoputri,
Sukmawati Soekarnoputri,
Guruh Soekarnoputra (dari Fatmawati),
Taufan Soekarnoputra,
Bayu Soekarnoputra (dari Hartini),
Totok Suryawan (dari Kartini Manoppo),
Kartika Sari Dewi Soekarno (dari Ratna Sari Dewi)
Tanda tangan Soekarno's signature

Ir. Soekarno1 (lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945 - 1966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah penggali Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.

Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya - berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan darat - menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan. Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen. Setelah pertanggung jawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Presiden Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS di tahun yang sama dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.

Latar belakang dan pendidikan

Soekarno dilahirkan dengan nama Kusno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo, seorang guru di Surabaya, Jawa. Ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai berasal dari Buleleng, Bali [1].

Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya di Tulungagung, Jawa Timur. Pada usia 14 tahun, seorang kawan bapaknya yang bernama Oemar Said Tjokroaminoto mengajak Soekarno tinggal di Surabaya dan disekolahkan ke Hoogere Burger School (H.B.S.) di sana sambil mengaji di tempat Tjokroaminoto. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu. Soekarno kemudian bergabung dengan organisasi Jong Java (Pemuda Jawa).

Tamat H.B.S. tahun 1920, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoge School (sekarang ITB) di Bandung, dan tamat pada tahun 1925. Saat di Bandung, Soekarno berinteraksi dengan Tjipto Mangunkusumo dan Dr. Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij.

Keluarga Soekarno

Raden Soekemi Sosrodihardjo
Ida Ayu Nyoman Rai


Soekarno (1901-1970)

Oetari
(istri ke-1; menikah 1921; berpisah 1923)


Inggit Garnasih
(istri ke-2; menikah 1923)


Fatmawati
(istri ke-3; menikah 1943)

Guntur (l.1944)
Megawati (l.1947)
Rachmawati (l.1950)
Sukmawati (l.1952)
Guruh (l.1953)



Hartini
(istri ke-4; menikah 1952)

Taufan (l.1951 w.1981)
Bayu (l.1958)



Ratna Sari Dewi Soekarno
(istri ke-5; menikah 1962)


Kartika (l.1967)



Haryati
(istri ke-6; menikah 1963)


Ayu



Yurike Sanger
(istri ke-7; menikah 1964)


Kartini Manoppo
(istri ke-8)


Totok (l.1967)



Heldy Djafar
(istri ke-9; menikah 1966)


Soekarno sendiri wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Wisma Yaso, Jakarta, setelah mengalami pengucilan oleh penggantinya Soeharto. Jenazahnya dikebumikan di Kota Blitar, Jawa Timur, dan kini menjadi ikon kota tersebut, karena setiap tahunnya dikunjungi ratusan ribu hingga jutaan wisatawan dari seluruh penjuru dunia. Terutama pada saat penyelenggaraan Haul Bung Karno.


Tidak ada komentar: